Iklan

Menu Bawah

Kirab Umbul Donga Memetri Gunung Lawu

Senin, 14 April 2025, April 14, 2025 WIB Last Updated 2025-05-15T02:15:28Z

 

 

                                          Kirab yang di ikuti para pecinta alam dan masyarakat di cemara kandang

BUDAYA-Sebagai ungkapan wujud rasa syukur kepada alam semesta yang telah memberikan berkah kemurahan pangan dan sumber kehidupan, komunitas pecinta alam yang tergabung dalam Anak Gunung Lawu (AGL), serta beberapa komunitas pelestari alam, budaya dan spiritual, Sabtu sore (12/4) menggelar kirab budaya dan umbul donga yang di pusatkan di pos pendakian Cemara Kandang, Karanganyar.


“Kirab yang di kemas dengan iring iringan gunungan hasil bumi, di ikuti para relawan, masyarakat adat dan puluhan komunitas pecinta alam lainya, Kata mbah Mamik, salah satu sesepuh AGL yang juga tokoh spiritual jawa dalam keteranganya.


Makna dari kegiatan tersebut kata mbah Mamik, untuk mengingatkan kita pentingnya menjaga keseimbangan alam, khususnya alam gunung lawu yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar.


                                                                      Foto: Mbah Mamik Lawu

Oleh karena itu di dalam mengungkapkan wujud rasa syukur tersebut, masyarakat juga melakukan doa yang di kemas dengan umbul donga untuk membangun keselaran dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam dan Tuhan Sang Maha Pencipta.


Dalam konteks kebudayaan jawa, umbul donga adalah ritus kerohanian yang di kemas melalui budaya kearifan local. Semua itu bertujuan untuk membangun keselarasan sekaligus mengajarkan kepada kita, agar manusia senantiasa memiliki syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.


Dengan memiliki rasa syukur kita di jauhkan dari keserakahan dan kemurkaan, sehingga sebagai manusia kita akan di beri kesadaran untuk tidak mengeksplorasi alam secara serakah. Menjadikan alam hanya sebagai sumber penghasil uang tanpa pernah memikirkan dampak kerusakan dari eksplorasi tersebut.


Gunung yang seharusnya menjadi penopang sumber kehidupan mahkluk hidup di alam semesta, akhirnua rusak dan menimbulkan bencana akibat keserakahan manusia dalam mengeksplorasi. Menjadikan gunung sebagai kawasan wisata tanpa mempertimbangkan ekosistem yang ada.


Oleh karena itu melalui kirab memeteri gunung, para pelestari lingkungan mengajak semua masyarakat untuk bersama sama menjaga kelestarian dan keseimbangan alam, agar anak cucu kita di masa yang akan datang masih bisa menikmati dan memiliki sumber daya alam yang ada, pungkas mbah Mamik.

(Tok)

 

 

Komentar

Tampilkan

  • Kirab Umbul Donga Memetri Gunung Lawu
  • 0

Terkini

Topik Populer

Advertisement